Minggu, 09 Oktober 2016

Persamaan dan Perbedaan Filsafat dan Ilmu

Persamaan dan Perbedaan Filsafat dan Ilmu

Persamaan filsafat dan ilmu adalah sebagai berikut: 
  1. Keduanya mencari rumusan yang sebaik-baiknya menyelidiki objek selengkap lengkapnya sampai ke akar-akarnya.
  2. Keduanya memberikan pengertian mengenai hubungan atau koheren yang ada antara kejadian-kejadian yang kita alami dan mencoba menunjukkan sebab-sebabnya. 
  3. Keduanya hendak memberikan sintesis,  yaitu suatu pandangan yang bergandengan. 
  4. Keduanya mempunyai metode dan sistem
  5. Keduanya hendak memberikan penjelasan tentang kenyataan seluruhnya timbul dari hasrat manusia (objektivitas), akan pengetahuan yang lebih mendasar.
Adapun perbedaan filsafat dan ilmu adalah sebagai berikut:
  1. Obiek material lapangan filsafat itu bersifat universal sesuatu yang ada (realita)  sedangkan objek material ilmu (pengetahuan ilmiah) itu bersifat khusus dan empiris. Artinya, ilmu hanya terfokus pada disiplin bidang masing-masing secara kaku dan terkotak-kotak, sedangkan kajian filsafat tidak terkotak-kotak dalam disiplin tertentu
  2. Objek formal (sudut pandangan)  filsafat itu bersifat non-fragmentaris,  karena mencari pengertian dari segala sesuatu yang ada itu secara luas,  mendalam dan mendasar Sedangkan ilmu bersifat fragmentaris, spesifik, dan intensif. Di samping itu, objek formal ilmu itu bersifat teknik, yang berarti bahwa cara ide-ide manusia itu mengadakan penyatuan diri dengan realita. 
  3. Filsafat dilaksanakan dalam suatu suasana pengetahuan yang menonjolkan daya spekulasi,  kritis, dan pengawasan sedangkan ilmu haruslah diadakan riset lewat pendekatan trial and error. Oleh karena itu, nilai ilmu terletak pada kegunaan pragmatis, sedang kegunaan filsafat timbul dari nilainya lebih mendalam.
  4. Filsafat memuat pertanyaan lebih jauh dan sehari-hari berdasarkan pada pengalaman realitas menguraikan sedangkan ilmu bersifat diskursif, yaitu secara logis, yang dimulai dari tidak tahu menjadi tahu.
  5. Filsafat memberikan penjelasan yang terakhir, yang mutlak, dan mendalam sampai mendasar (primary cause) sedangkan ilmu menunjukkan sebab-sebab yang tidak begitu mendalam, yang lebih dekat, yang sekunder (secondary cause)
 Sumber: Bakhtiar, A. (2004). Filsafat Ilmu. Jakarta: Rajawali Pers


Tidak ada komentar:

Posting Komentar