Pembagian (Cabang-Cabang) Filsafat
Filsafat secara garis besar dapat dibagi
ke dalam dua kelompok, yakni filsafat sistematis dan sejarah filsafat. Filsafat sisternatis bertujuan dalam pembentukan
dan pemberian landasan pemikiran filsafat. Di dalamnya meliputi logika,
metodologi, epistemologi, filsafat ilmu,
etika, estetika, metafisika, filsafat ketuhanan (teologi), filsafat manusia, dan kelompok filsafat khusus
seperti filsafat sejarah, filsafat hukum,
filsafat komunikasi, dan lain-lain. Adapun sejarah filsafat adalah
bagian yang berusaha meninjau pemikiran filsafat di sepanjang masa. Sejak zaman kuno
hingga zaman modern. Bagian ini meliputi sejarah filsafat
Yunani (Barat), India,
Cina dan sejarah filsafat Islam.
1.
Pembagian atau Cabang Filsafat
Menurut Para Ahli
a.
Louis O. Kattsoff menyebutkan
bahwa cabang-cabang filsafat adalah logika, metodologi, metafisika,
epistemologi, filsafat biologi, filsafat psikologi, filsafat antropologi, filsafat sosiologi, etika,
estetika, dan filsafat agama
b.
The Liang Gie membagi filsafat
sistematis menjadi:
1.
metafisika (filsafat tentang hal ada);
2.
epistemologi (teori pengetahuan) ;
3.
metodologi (teori tentang melode);
4.
logika (teori tentang penyimpulan);
5.
etika (filsafat tentang pertimbangan moral);
6.
estetika (filsafat tentang keindahan);
7.
sejarah filsafat. (Lasiyo dan
Yuwono, 1985, hlm.19)
c.
Harry Hamersma membagi cabang-cabang
filsafat menjadi:
1.
Filsafat tentang
pengetahuan: epistemologi, logika, kritik ilmu-ilmu.
2.
Filsafat tentang keseluruhan
kenyataan:
a.
Metafisika umum (ontologi).
b.
Metafisika khusus terdiri atas
teologi metafisik, antropologi, dan
kosmologi.
3.
Filsafat tentang tindakan: etika
dan estetika
4.
Sejarah filsafat. (Harry Hamersma. 1988, hlm 14)
d.
IR. Poedjawijatna membagi filsafat
itu menjadi: ontologia, theodicea,
antropolagia, metaphysica, ethica, logica (minor dan mayor), aesthetica
e.
Plato membedakan lapangan filsafat
ke dalam tiga cabang, yaitu dialektika, fisika, dan etika.
f.
Aristoteles merumuskan pembagian
filsafat ke dalam empat macam cabang, yaitu sebagai
berikut.
1.
Logika
Ilmu ini bagi
Aristoteles dianggap sebagai
ilmu pendahuluan bagi filsafat
2.
Filsafat teoretis (filsafat nazariah)
Dalam cabang ini
tercakup tiga ilmu,
yaitu
a.
ilmu fisika yang
mempersoalkan dunia materi dari alam nyata;
b.
iimu matematika yang
mempersoalkan benda-benda alam dalam kuantitasnya (mempersoalkan jumlahnya);
c.
ilmu metafisika
yang mempersoalkan tentang hakikat segala sesuatu. Menurut Aristoteles ilmu
metafisika inilah yang paling utama dari filsafat, atau intinya filsafat.
3.
Filsafat Praktis (falsafah
amaliah)
Dalam cabang
tercakup tiga macam ilmu, yaitu:
a.
Ilmu etika yang mengatur kesusilaan dan
kebahagiaan dalam hidup perseorangan.
b.
llmu ekonomi yang mengatur
kesusilaan dan kemakmuran dalam keluarga (rumah tangga).
c.
Ilmu politik yang mengatur kesusilaan dan
kemakmuran dalam negara
4.
Filsafat Poetika (kesenian).
(Hasbullah Bakry, 1986, hlm. l4-15)
Dari pembagian
cabang filsafat menurut beberapa tokoh di atas, tampak luas bidang yang menanggapi
persoalan kefilsafatan. Oleh karena itu, dengan
sangat luasnya cakupan
filsafat sering ada
kesulitan untuk membahas setiap masalah sampai tuntas.
Berdasarkan
tiga persoalan filsafat yang utama, yaitu persoalan tentang keberadaan, persoalan tentang
pengetahuan, persoalan
tentang nilai-nilai, maka cabang filsafat adalah sebagai berikut.
a.
Persoalan Persoalan keberadaan (being) atau eksistensi (existence). Persoalan keberadaan atau
eksistensi bersangkutan dengan cabang filsafat, yaitu metafisika.
b.
Persoalan pengetahuan (knowledge) atau kebenaran (truth). Pengetahuan ditinjau dari segi isinya berkaitan dengan
cabang filsafat, yaitu epistemology.
Adapun kebenaran
ditinjau dan segi bentuknya bersangkutan dengan cabang dilsafat, yaitu logika.
c.
Persoalan nilai nilai (values). Nila-nilai dibedakan
menjadi dua, nilai kebaikan tingkah laku dan nilai keindahan. Nilai kebaikan tingkah laku bersangkutan dengan
cabang filsafat, yaitu etika. Nilai keindahan bersangkutan dengan cabang filsafat, yaitu
estetika
Berikut ini
pengertian dari cabang-cabang filsafat yang utama.
Logika adalah cabang
filsafat yang menyelidiki lurus tidaknya pemikiran kita. Lapangan dalam
logika adalah asas-asas yang menentukan pemikiran yang lurus, tepat, dan sehat.
Dengan mempelajari logika diharapkan dapat menerapkan benalar sehingga
dapat menarik kesimpulan dengan tepat. Persoalan-persoalan logika antara lain apa yang
dimaksud dengan pengertian? Apa dimaksud dengan penyimpulan? Apa aturan-aturan
untuk dapat menyimpulkan secara lurus? Sebutkan pembagian silogisme? Sebutkan
pembagian sesat pikir!
Epistemologi adalah bagian
filsafat yang membicarakan tentang terjadinya pengetahuan, sumber pengetahuan, asal mula
pengetahuan, batas-batas, sifat, metode dan kesahihan pengetahuan. Adapun filsafat
ilmu mempelajari tentang ciri-ciri pengetahuan ilmiah dan cara bagaimana
mendapatkannya. Dengan belajar epistemologi dan filsafat ilmu diharapkan dapat
membedakan antara pengetahuan dan ilmu serta mengetahui dan menggunakan metode yang tepat dalam memperoleh
suatu ilmu serta mengetahui kebenaran suatu ilmu itu ditinjau dari isinya. Persoalan
dalam epistemologi antara lain adalah bagaimanakah manusia dapat
mengetahui sesuatu? Dari mana pengetahuan itu dapat diperoleh? Bagaimanakah
validitas pengetahuan itu dapat dinilai? Apa perbedaan antara pengetahuan a priori dengan
pengetabuun a posteriori?
Etika adalah cabang filsafat yang membicarakan
tingkah laku atau perbuatan manusia dalam hubungannya dengan baik-buruk. Dengan belajar etika diharapkan
dapat membedakan istilah yang sering muncul seperti etika, norma, dan moral. Di sampiag itu, dapat mengetahui dan
memahami tingkah laku apa yang baik menurut teori-teori tertentu, dan sikap
yang baik sesuatu dengan kaidah- kaidah etika. Jadi obyek material etika adalah
tingkah laku atau perbuatan manusia . Perbuatan yang diakukan secara sadar dan bebas. Objek formal etika adalah
kebaikan dan keburukan atau bermoral dan tidak bermoral dari tingkah laku tersebut. Berbagai
persoalan dalam etika diantaranya adalah apa yang dimaksud ‘baik’ atau ‘buruk’ secara moral? Apa
syarat-syarat sesuatu perbuatan dikatakan baik secara moral?
Bagaimanakah
hubungan
antara
kebebasan kehendak dengan perbuatan susila? Apa yang dimaksud dengan kesadaran moral? Bagaimanakah
peranan hati nurani dalam setiap perbuatan manusia?
Estetika
adalah cabang filsafat yang membicarakan tentang keindahan. Objek dari estetika
adalah pengalaman akan keindahan. Dengan belajar estetika diharapkan
dapat membedakan antara estetika filsafat dan estetika ilmiah, berbagai teori-teori
keindahan, pengertian seni, penggolongan seni, nilai seni, aliran dalam seni dan teori
penciptaan dalam seni. Persoalan estetis di antaranya adalah apakah keindahan
itu? Keindahan bersifat objektif ataukah subjektif? Apa yang merupakan ukuran keindahan? Apa peranan dalam kehidupan manusia? Bagaimanakah hubungan keindahan dengan
kebenaran?
Metafisika adalah cabang
filsafat yang membicarakan tentang yang ada.
Metafisika membicarakan sesuatu disebalik yang tampak. Dengan belajar
metafisika orang justru akan mengenal akan Tuhannya, dan mengetahui berbagai
macan aliran yang ada dalam metafisika. Persoalan-persoalan metafisis dibedakan
menjadi tiga, yaitu persoalan ontologi, persoalan kosmologi, dan persoalan
antropologi. Persoalan ontologis di antaranya adalah apa yang dimaksud dengan ada, keberadaan, atau eksistensi
itu? Bagaimanakah penggolongan dari ada,
keberadaan atau eksistensi? Apa sifat dasar kenyataan atau keberadaan? Persoalan
kosmologis bertalian dengan asal
mula, perkembangan dan struktur atau susunan alam, misalnya jenis keteraturan apa yang
ada dalam
alam? Apa hakikat hubungan sebab dan
akibat? Apakah ruang dan waktu itu? Persoalan antropologi (manusia) seperti bagaimana terjadi
hubungan badan dan jiwa? Apa yang dimaksud dengan kesadaran? Manusia
sebagai makhluk bebas atau tidak bebas?
Sumber: Surajiyo.
(2013). Filsafat Ilmu dan Perkembangannnya di Indonesia. Jakarta: Bumi
Aksara.
terimakasih sudah sangat membantu
BalasHapus