Filsafat Helenisme
Zaman
sesudah Aristoteles disebut sebagai zaman Helenisme. Zaman
ini dimulai dengan pemerintahan Aleksander yang Agung. Helenisme
adalah suatu zaman yang mejadikan Yunani merupakan roh dan
kebudayaan. Roh dan kebudayaan Yunani menjadikan perubahan-perubahan di
bidang kesusasteraan, agama, dan bangsa di sekitar Lautan
Tengah. Pada zaman ini terjadi perpindahan pemikiran filsafat, yaitu
dari filsafat teoritis menjadi filsafat praktis. Filsafat semakin menjadi
suatu seni hidup. Orang bijak adalah orang yang mengatur hidupnya
menurut akalnya.
Hellenistis
adalah awal Filsafat Arab atau Islam yang sangat dipengaruhi
oleh Filsafat Yunani, yaitu filsafat Plato dan Aristoteles. Melalui
Filsafat Arab ini, Filsafat Kristiani berkenalan dengan filsafat Plato
dan Aristoteles. Perkenalan filsafat Aristoteles di dunia Barat
mengalami
perjalanan panjang dan rumit. Karya Aristoteles yang asli ditulis
dalam bahasa Yunani. Teks itu kemudian diterjemahkan ke bahasa
Syiria dan disalurkan dalam bahasa Arab. Akhirnya, karangan berbahasa
Arab itu disalurkan dalam bahasa Latin. Inilah Aristoteles
yang mulai
dikenal pada abad Pertengahan. Setelah itu, baru dipelajari Aristoteles
yang asli dalam bahasa Yunani. Demikianlah halnya Filsuf-filsuf Arab
berperan penting dalam perkenalan Filsafat Yunani terutama
filsafat Plato dan Aristoteles di dunia Barat. Tambah lagi
Plato sudah
lebih merupakan Platonisme. Platonisme inilah yang menginspirasi
dan mempengaruhi filsafat Agustinus.
Amsal Bakhtiar (2009). Filsafat Agama: Wisata Pemikiran
dan Kepercayaan Manusia.
Jakarta: Rajawali Pers
Tidak ada komentar:
Posting Komentar