Hakikat Sarana Berpikir Ilmiah dalam kefilsafatan
Sarana
ilmiah pada dasarnya merupakan alat yang membantu kegiatan ilmiah dalam
berbagai langkah yang harus ditempuhnya. Pada langkah tertentu biasanya
diperlukan sarana yang tertentu pula. Oleh sebab itulah maka sebelum kita
mempelajari sarana-sarana berpikir ilmiah ini seyogyanya kita telah menguasai
langkah-langkah dalam kegiatan langkah tersebut.
Dengan jalan
ini maka kita akan sampai pada hakekat sarana yang sebenarnya sebab sarana
merupakan alat yang membantu dalam mencapai suatu tujuan tertentu. Dengan kata
lain, sarana ilmiah mempunyai fungsi-fungsi yang khas dalam kaitan kegiatan
ilmiah secara menyeluruh.
Dalam proses
pendidikan, sarana berpikir ilmiah ini merupakan bidang studi tersendiri. Dalam
hal ini kita harus memperhatikan 2 hal, yaitu :
a)
Sarana
ilmiah bukan merupakan kumpulan ilmu, dalam pengertian bahwa sarana ilmiah itu
merupakan kumpulan pengetahuan yang didapatkan berdasarkan metode ilmiah.
Seperti diketahui, salah satu diantara ciri-ciri ilmu umpamanya adalah
penggunaan induksi dan deduksi dalam mendapatkan pengetahuan. Sarana berpikir
ilmiah tidak mempergunakan cara ini dalam mendapatkan pengetahuannya. Secara
lebih jelas dapat dikatakan bahwa ilmu mempunyai metode tersendiri dalam mendapatkan
pengetahuaannya yang berbeda dengan sarana berpikir ilmiah.
b)
Tujuan
mempelajari sarana berpikir ilmiah adalah untuk memungkinkan kita untuk
menelaah ilmu secara baik. Sedangkan tujuan mempelajari ilmu dimaksudkan untuk
mendapatkan pengetahuan yang memungkinkan kita untuk dapat memecahkan masalah
kita sehari-hari. Dalam hal ini maka sarana berpikir ilmiah merupakan alat bagi
cabang-cabang ilmu untuk mengembangkan materi pengetahuaannya berdasarkan
metode ilmiah.
Jelaslah bahwa
mengapa sarana berpikir ilmiah mempunyai metode tersendiri yang berbeda dengan
metode ilmiah dalam mendapatkan pengetahuannya sebab fungsi sarana berpikir
ilmiah adalah membantu proses metode ilmiah dan bahkan merupakan ilmu
tersendiri. Untuk dapat melakukan kegiatan berpikir ilmiah dengan baik maka
diperlukan sarana yang berupa bahasa, logika, matematika, dan statistika.
Bahasa merupakan alat komunikasi verbal yang dipakai dalam seluruh proses
berpikir ilmiah dan untuk menyampaikan jalan pikiran tersebut kepada orang
lain. Dilihat dari pola berpikirnya maka ilmu merupakan gabungan antara
berpikir deduktif dan induktif. Untuk itu maka penalaran ilmiah menyandarkan
diri pada proses logika deduktif dan induktif. Matematika mempunyai peranan
yang penting dalam berpikir deduktif ini sedangkan statistik mempunyai peranan
penting dalam berpikir induktif.
Proses
pengujian dalam kegiatan ilmiah mengharuskan kita menguasai metode penelitian
ilmiah yang pada hakekatnya merupakan pengumpulan fakta untuk menolak atau
menerima hipotesis yang diajukan. Kemampuan berpikir ilmiah yang baik harus
didukung oleh penguasaan sarana berpikir ini dengan baik pula. Salah satu
langkah ke arah penguasaan itu adalah mengetahui dengan benar peranan
masing-masing sarana berpikir tersebut dalam keseluruhan proses berpikir
ilmiah.
Bagus Gusti
(2013).Filsafat Ilmu dan Logika.Bandung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar