Minggu, 25 Desember 2016

Zaman Renaisans

Zaman Renaisans
Kurun waktu abad ke-15 dan abad ke-16 mempunyai arti khusus dalam perkembangan manusia Eropa. Zaman renaisans mengarahkan perhatian secara lebih kuat pada pada kepribadian manusia. Pendapat zaman pertengahan mengenai hubungan yang sederajat antara
perorangan dengan masyarakat dikalahkan dengan pendapat tentang manusia.
Filsafat zaman renaisans jauh lebih banyak unsur magi yang ikut berperan dibanding pada zaman pertengahan. Banyak penemuan baru di bidang ilmu pengetahuan dan di lapangan pengetahuan mengenai bumi serta bangsa-bangsa yang menyebabkan merajalelanya rekaan pikir yang sangat dipengaruhi oleh hal-hal yang bersifat magi. Hal-hal yang bersifat magi ini merupakan salah satu ciri pemikiran pada zaman renaisans, seperti halnya refleksinya mengenai politik serta pertumbuhan ilmu alam, yang memberikan titik berat pada pengamatan yang tak berprasangka.
Pemikiran mengenai alam pada zaman renaisans menghasilkan tokoh-tokoh yang terpenting di Italia dan Jerman. Salah satunya adalah Leonardo Da Vinci yang telah sepenuhnya mengerti bahwa alam hanya dapat diketahui melalui pengalaman bagi pengusahaan ilmu alam, pengalaman harus ditimbulkan melalui eksperimen dan dikembangkan dengan menggunakan matematika. Da Vinci yang dengan tenang menerapkan metodenya menjauhi segenap filsafat alam spekulatif, mendahului Galileo dan baru dapat diimbangi oleh Galileo. Hasil karya Da Vinci tetap tidak dikenal, maka gagasan-gagasan yang
terkandung di dalamnya tidak membawa pengaruh terhadap rekan-rekan sesamanya dan terhadap para pemikir di kemudian hari.


 Amsal Bakhtiar (2009). Filsafat Agama: Wisata Pemikiran dan Kepercayaan Manusia.
Jakarta: Rajawali Pers

Tidak ada komentar:

Posting Komentar