Selasa, 20 Desember 2016

Pengertian Agama dan Filsafat

Pengertian Agama dan Filsafat
Agama berasal dari bahasa Sankskrit yang terdiri dari dua kata, a berarti tidak dan gam berarti pergi, jadi agama artinya tidak pergi; tetap di tempat; diwarisi turun temurun. Agama memang mempunyai sifat yang demikian. Pendapat lain mengatakan bahwa agama berarti tuntunan. Agama juga mempunyai tuntunan, yaitu Kitab Suci. Istilah agama dalam bahasa asing bermacam-macam, antara lain: religion, religio, religie, godsdienst, dan ad-din. Agama merupakan kumpulan cara-cara mengabdi kepada Tuhan dan harus dibaca. Dari akar kata itu, baik din maupun religi, dan agama didefinisikan dalam berbagai ungkapan, antara lain pengakuan adanya hubungan antara manusia dengan kekuatan gaib yang harus dipatuhi.
Agama adalah keseluruhan pendapat tentang Tuhan, dunia, hidup, mati, tingkah laku serta baik buruknya yang berdasarkan wahyu. Wahyu adalah penerangan Tuhan secara istimewa kepada manusia secara langsung ataupun tidak langsung (melalui wakil atau utusan).
Pada zaman skolastik, filsafat disebut juga dengan filsafat masehi karena didasarkan pada ajaran agama masehi. Walaupun disebut sebagai filsafat masehi tetapi filsafat tetap dalam arti yang sebenarnya, karena berjalan di atas landasan fikiran. Secara lebih khusus dijelaskan dalam buku filsafat skolastik bahwa agama adalah aqidah (kepercayaan) yang diwahyukan dan yang mengharuskan keimanan. Sedangkan filsafat ialah penyelidikan fikiran yang didasarkan atas dalil-dalil fikiran. Istilah filsafat berasal dari bahasa Yunani yang terdiri atas dua kata: philo dan sophia. Philo berarti cinta, sedangkan dalam arti luas yakni keinginan dan sophia berarti hikmat (kebijaksanaan) atau kebenaran. Jadi secara etimologi, filsafat berarti cinta kebijaksanaan atau kebenaran (love of wisdom). Sedangkan secara terminologi, terdapat beberapa pengertian filsafat yang sangat beragam, baik dalam ungkapan maupun titik tekannya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata filsafat menunjukkan pengertian yang dimaksud, yaitu pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai hakikat segala yang ada,
sebab, asal, dan hukumnya. Selain itu, Poejawijatno mengungkapkan bahwa filsafat adalah ilmu yang mencari sebab yang sedalam-dalamnya bagi segala sesuatu yang ada dan mungkin ada melalui budi belaka. Filsafat juga dapat diartikan sebagai cinta kebijaksanaan atau cinta kebenaran, yaitu upaya untuk selalu mencari kebenaran dengan menggunakan akal, pengertian filsafat yang demikian ini antara tradisi pemikiran barat dan pemikiran timur berbeda. Dalam tradisi pemikiran barat, cinta kebenaran (orang yang bijaksana) adalah orang yang mengedepankan kecerdasan intelektual. Sedangkan menurut tradisi pemikiran timur, orang bijaksana adalah orang yang mengedepankan kecerdasan emosi. Jadi, secara umum kata filsafat merupakan suatu kata yang menunjukkan pada upaya manusia untuk mencari keutamaan hidup. Hal ini terkait dengan upaya manusia untuk meningkatkan harkat dan martabat kemanusiaan melalui berbagai pemikiran agar manusia lebih berbudaya, beradab, dan menikmati hidup.
            Setelah diketahui pengertian filsafat dan agama, maka definisi filsafat agama diperoleh dari gabungan keduanya, yaitu sebagai satu usaha membahas tentang unsur-unsur pokok agama secara mendalam, rasional, menyeluruh, sistematis, logis, dan bebas


 Amsal Bakhtiar (2009). Filsafat Agama: Wisata Pemikiran dan Kepercayaan Manusia.
Jakarta: Rajawali Pers

Tidak ada komentar:

Posting Komentar