Fungsi Sarana Berpikir Ilmiah dalam kefilsafatan
Sarana Ilmiah
Mempunyai Fungsi Yang Khas, Sebagai Alat Bantu Untuk Mencapai Tujuan Dalam
Kaitan Kegiatan Ilmiah Secara Keseluruhan. Sarana Berpikir Ilmiah Merupakan
Alat Bagi Cabang-Cabang Pengetahuan Untuk Mengembangkan Materi Pengetahuannya
Pada Dasarnya Ada Tiga :
a)
Bahasa
Ilmiah : Berfungsi sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan jalan pikiran
seluruh proses berpikir ilmiah. Yang dimaksud bahasa di sini ialah bahasa
ilmiah yang merupakan sarana komunikasi ilmiah yang ditujukan untuk
menyampaikan informasi yang berupa pengetahuan, syarat-syarat :
1.
Bebas
dari unsur emotif
2.
Reproduktif
3.
Obyektif
4. Eksplisit
Bahasa pada
hakikatnya mempunyai dua fungsi utama yakni, pertama, sebagai sarana komunikasi
antar manusia, dan kedua, sebagai sarana budaya yang mempersatukan kelompok
manusia yang mempergunakan bahasa tersebut. Bahasa adalah unsur yang berpadu
dengan unsur-unsur lain di dalam jaringan kebudayaan. Pada waktu yang sama
bahasa merupakan sarana pengungkapan nilai-nilai budaya, pikiran, dan
nilai-nilai kehidupan kemasyarakatan. Oleh karena itu, kebijaksanaan nasional
yang tegas di dalam bidang kebahasaan harus merupakan bagian yang integral dari
kebijaksanaan nasional yang tegas di dalam bidang kebudayaan.
Perkembangan
kebudayaan Indonesia ke arah peradaban modern sejalan dengan kemajuan dan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut adanya perkembangan cara
berpikir yang ditandai oleh kecermatan, ketepatan, dan kesanggupan menyatakan
isi pikiran secara eksplisit. Ciri-ciri cara berpikir dan mengungkapkan isi
pikiran ini harus dipenuhi oleh bahasa Indonesia sebagai sarana komunikasi dan
sebagai sarana berpikir ilmiah dan hubungan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta modernisasi masyarakat Indonesia. Selain itu,
mutu dan kemampuan bahasa Indonesia sebagai sarana komunikasi
keagamaan perlu pula ditingkatkan. Bahasa Indonesia harus dibina dan
dikembangkan sedemikian' rupa sehingga ia memiliki kesanggupan menyatakan dengan
tegas, jelas, dan eksplisit konsep-konsep yang rumit dan abstrak serta hubungan
antara konsep-konsep itu satu sama lain. Untuk mencapai tujuan ini harus
dijaga agar senantiasa terdapat keseimbangan antara kesanggupan bahasa Indonesia
berfungsi sebagai sarana komunikasi ilmiah dan identitasnya sebagai bahasa
nasional Indonesia.
b) Matematika dan Logika : Mempunyai peranan penting dalam berpikir
deduktif sehingga mudah diikuti dan dilacak kembali keberadaannya
Matematika
adalah pengetahuan sebagai sarana berpikir deduktif sifat :
1.
Jelas,
spesifik, dan informatif
2.
Tidak
menimbulkan konotasi emosional
3.
Kuantitatif
Menurut Jujun,
matematika adalah bahasa yang melambangkan serangkaian makna dari pernyataan
yang ingin kita sampaikan. Lambang-lambang matematika bersifat
”artifisial" yang baru mempunyai arti setelah sebuah makna diberikan
kepadanya. Kata Kant, pengetahuan yang sudah jelas ialah pengetahuan
matematika. Pengetahuan ini dapat diperoleh tidak melalui pengalaman, bebas
dari pengalaman. Pengetahuan matematika itu niscaya dan pasti. ... Kebenaran
matematika itu bersifat absolut dan niscaya, tidak dapat dibayangkan suatu
ketika tidak benar.
Matematika
merupakan alat yang memungkinkan ditemukannya serta dikomunikasikannya
kebenaran ilmiah lewat berbagai disiplin keilmuan. Matematika dan logika
sebagai sarana berpikir deduktif mempunyai fungsi sendirisendiri. Logika lebih
sederhana penalarannya, sedang matematika sudah jauh lebih terperinci.
c) Statistika : Mempunyai peranan penting dalam berpikir induktif
untuk mencari konsep-konsep yang berlaku umum
Statistika
ialah pengetahuan sebagai sarana berpikir induktif sifat :
1.
Dapat
digunakan untuk menguji tingkat ketelitian
2.
Untuk
menentukan hubungan kausalitas antar faktor
terkait
Statistika
merupakan ilmu yang mempelajari tentang cara mendapatkan data, menganalisis dan
menyajikan data serta mendapatkan suatu kesimpulan yang sah secara ilmiah.
Sedangkan Sumantri berpendapat bahwa statistika digolongkan di luar ilmu tetapi
merupakan salah satu unsur dari empat sarana pengembangan ilmu, yaitu bahasa,
logika, matematika, serta statistika sendiri. Statistika merupakan sarana
berpikir yang didasari oleh logika berpikir induktif. Dalam perkembangannya,
statistika mulai berkembang pesat sejak tahun 1900-an ditandai dengan ditemukannya
dasar teori statistika secara matematis oleh R.A. Fisher.
Statistika
sangat berperan dalam perkembangan ilmu pengetahuan terutama dalam penelitian.
Dari penelitianlah ditemukan teori-teori baru. Prof. A. A. Mattjik (2000)
menegaskan bahwa sasaran utama dari mempelajari statistika adalah menggugah
untuk memikirkan secara jelas prosedur pengumpulan data dan membuat
interpretasi dari data tersebut menggunakan teknik statistika yang banyak
digunakan dalam penelitian.
Sejalan dengan
pentingnya statistika dalam penelitian, kedepan, persaingan dunia modern
ditentukan oleh Hak Patent dan Hak Kekayaan Intelektual (HKI). Tak luput dalam
persaingan itu, Universitas Jember pun mempersiapkan diri menuju/menjadi
Research University. Riset telah menjadi (satu-satunya), kekuatan utama sebuah
perguruan tinggi. Ketajaman riset harus didukung oleh cara berpikir ilmiah
metodologis, data yang berkualitas dan ketajaman analisis
kuantitatif-kualitatif, serta penarikan kesimpulan yang sah (inferensia) yang
hampir seluruhnya terangkum dalam statistika.
Bagus Gusti
(2013).Filsafat Ilmu dan Logika.Bandung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar